Selasa, 03 Januari 2012
Putri Raemawasti (Miss Indonesia Universe 2008)
Wanita kelahiran Blitar, jawa timur ini berhasil mengalahkan tiga puluh delapan wanita cantik dari berbagai daerah di Indonesia. Mahasiswi jurusan teknik ITS Surabaya ini berhasil mencuri perhatian juri atas jawaban mengenai perbedaan pahlawan dan pecundang. “seorang pahlawan mati sekali seumur hidupnya sementara pecundang mati berkali-kali” jawab Puteri dengan tegas. Dari jawaban tersebut ia berhasil mengalahkan Duma Riris Silalahi, finalis asal Sumatra utara, dan berhak atas mahkota Puteri Indonesia. Berbagai tugas telah dipersiapkan Yayasan Puteri Indonesia untuk Puteri selama satu tahun masa jabatan dan sebelum melepas mahkotanya pada tahun 2008, wanita yang suka memakan pecel ini berusaha memberikan yang terbaik saat menjadi wakil Indonesia dalam kontes Miss Universe 2008 di Vietnam.
Babak penilaian awal Miss Universe 2008 dimulai untuk menentukan siapa ratu sejagat yang akan mengantikan Riyo Mori, Miss Universe 2007. kompetisi yang digelar Cronwn Convention center di kota Nha Trang, Vietnam ini dimulai dengan peragaan pakaian renang kemudian dilanjutkan dengan busana malam. Semua para kontestan mulai berlaga mengenakan pakaian renag yang telah mereka pilih, begitu pula dengan wakil Indonesia, Putri Raemawasti. Wanita kelahiran Blitar, 5 desember 1986 ini harus mengikuti bagian dari penjurian tersebut. Aksi mengejutkan terulang kembali setelah sebelumnya Nadine Chandrawinata membuat kontroversi atas bikini yang ia kenakan saat mengikuti Miss Universe 2005.Putri Raemawasti tampil sensasional mengenakan bikini warna orange tanpa aksesoris apapun kecuali anting berbentuk ring dan sepatu warna emas. Hal ini membuat masyarakat terkejut atas pilihannya, sebab sebelum berangkat mengikuti kontes ini putri telah berjanji akan mengenakan pakaian renang model one piece bukan two piece. Pada kegiatan pemotretan resmi mengenakan pakaian renang, Putri mengenakan pakaian two piece berwarna hijau dan pada kegiatan santai yang diadakan di pantai kawasan Palm garon Risort di Hoi An putrid juga mengenakan two piece seperti yang ia kenakan saat melakukan pemotretan. Pilihan Putri mangenakan bikini dirasakan Puteri Indonesia 2005 yang telah merasakan begitu ketatnya kompetisi Miss Universe 2006 ini dianggap tidak begitu bermasalah, menurutnya mengenakan bikini atau tidak merupakan pilihan para kontestan saat mengikuti ajang kontes kecantikan dunia.
“saya tahu mengapa ia memilih itu, apapun pilihan dia itu terbaik dan punya tujuan baik” jelas Nadine
Senada dengan Nadine, Miss Indonesia 2007, Kamidia Radisti juga mendukung pilihan Putri,
“Apa yang dilakukan Putri sudah benar, tinggal kita memandangnya seperti apa. Kalau diprotes melulu kapan mau maju.” Ungkap wanita yang mewakili Indonesia dalam kontes Miss World 2007.
Perjuangan maraih mahkota Miss Universe bagi kontestan asal Asia khususnya Indonesia memang tak semudah membalikan telapak tangan, sesuatu yang sangat berbeda bagi kontestan Amerika Latin yang sering menjuarai kontes-kontes kecantikan dunia. Beban yang cukup berat untuk para Puteri Indonesia yang berjuang membawa nama bangsa untuk dapat menembus semi final ataupun meraih mahkota bernilai ratusan jutaan rupiah tersebut. Menurut Putri Raemawasti memang tidak mudah dirinya dapat menembus babak semi final, berdasar pengalaman Puteri Indonesia sebelumnya yang telah merasakan kompetisi kecantikan internasional.
Secara dipliomatis Putri mengungkapkan pemilihan Miss Universe bagaikan medan perang yang menguras tenaga dan pikiran selama masa karantina. Berbagi kegiatan telah sosial, kunjungan, dan sebagainya telah dipersiapkan untuk mereka mulai pagi sampai malam, hal ini mengakibatkan suatu kebiasan bagi Putri yang selalu tidur mengenakan make up lengkap seperti yang dilakukan Nadine.
“kompetisi Miss Universe bagaikan medan perang, maka dari itu kita harus mengunakan senjata canggih untuk memenagkan peperangan tersebut. Ababila kontestan lain mengunakan geranat sebagai senjata, apa mungkin kita akan menang hanya dengan bambu rincing”
Ungkapan tersebut sekaligus mewakili alasan Diajeng Blitar 2005 yang telah siap menerima cemooh saat kembali dari Vietnam. Wanita berkulit hitam ini mengumpamakan bikini sebagai senjata canggih dalam kompetisi dan akan menghantarkannya meraih mahkota Miss Universe. Memang panitia menyediakan pakaian renang yang tidak memperlihatkan bagian perut bagi kontestan untuk menghargai kebudayaan dan adat Negara mereka.
Bagi kontestan lain pilihan Putri mengenakan bikini merupakan prestasi yang meningkat setelah beberapa delegasi Indonesia yang tampil dengan one piece saat malakukan penilaian dan wanita yang suka makan pecel ini disebut-sebut sebagai delegasi pertama Indonesia yang mengenakan two piece dalam kontes yang bernaung dibawah Miss Universe org. Apabila di vietnam Putri menerima pujian, sementara di Indonesia cemooh, hujatan dan dukungan menjadi berita beberapa media massa.
Tahun 2008 masyarakat Indonesia kembali mencintai kain batik yang beberapa tahun telah tengelam dalam tren busana jins dan T-sert. Berbagai macam corak dan warna yang munjul membuat para desainer bergairah menghidupkan kembali sebuah kebudayaan yang hampir musnah ini. Tak hanya digunakan sebagai rok atau selendang yang dipadukan dengan kebaya, tangan-tangan terampil para desainer ini merubah kain bati sebagai gaun, busana malam, kasual bahkan mereka sulap menjadi sebuah tas cantik yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat dikenakan di berbagai suasana.Tren batik di tahun 2008 menghidupkan kembali perusahaan-perusahaan batik yang hampir gulung tikar, selain itu banyak memuncukkan produk-produk batik baru di berbagai daerah bahkan kain batik ditiru dan dipatenkan Negara lain. Seperti tak ingin kalah dan menunjukan pada dunia bahwa batik merupakan kebudayaan bangsa Indonesia, Puteri Indonesia 2007 tampil anggun mengenakan batik dalam berbagai acara saat mengikuti Miss Universe 2008 di Vietnam. Pada saat red carpet, Putri mengenakan busana batik persembahan Allure Batik, sebuah perusahaan yang menjadi sponsor Pemilihan Puteri Indonesia. Batik warna kuning itu merupakan sebuah batik tulis yang dikerjakan di Pekalongan dan proses pencelupan yang dikerjakan di Cirebon. Selain itu Putri juga mengenakan sebuah gaun batik warna ungu yang ia kenakan saat malam final dengan pembuatan modern yaitu dibuat dengan teknik air brush. Keindahan dan keanggunan kai batik tidak hanya ditampilkan Putri dalam dua gaun itu saja, wanita yang memiliki tinggi badan 171 sentimeter itu juga akan mengenakan batik yang telah dirancang untuk kegiatan sehari-hari selama masa karantina.
Setelah keindahan Bali, Jawa dan Dayak berkompetisi dalam Miss Universe, kali ini keindahan dan keesotikan bumi Papua ditunjukan Putri Raemawasti dalam sebuah kebaya rancangan Anne Avantie, melalui busana warna coklat emas dan merah maroon tersebut wanita yang menjadi reporter dan pembawa acara berita di salah satu TV swasta ini ingin memperkenalkan betapa indah dan eloknya bumi Papua. Putri ingin memperkenalkan bumi Papua sebagaimana mesyarakat mengetahui keindahan pulau Dewata, Bali yang selama ini menjadi surga dunia bagi masyarakat luar negeri yang berkunjung ke Indonesia. Busana yang terbuat dari jerami tampak anggun dikenakan Putri saat berkompetisi memperebutkan salah satu gelar dari Miss Universe 2008, selain itu penampilan Putri dilengkapi dengan perisai dan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung yang berguguran. Kepiawaian Putri mengolah tubuh sejak kecil ia tunjukan dengan menarikan tarian khas papua sayang kemampuannya menarikan dengan gerakan melompat-lompet terhalang karena ia harus mengenakan sepatu haig hill saat peragaan busana nasional tersebut.
Thanks to: http://nuramid.blogdetik.com/pureri-raemawasti/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah makasih telah re post tulis an q ya....
BalasHapushhhhhhhhhhhhhhh